Aru
Tetap
Cinta Walau Tak Mengenal Lebih Dalam
Sewaktu aku mendapat tugas
essay ini, aku tak tahu ingin menulis apa, satu katapun tak jua muncul dalam
benakku. Aku diharuskan menuliskan tentang Indonesia. Ya, Indonesiaku.
Sebenarnya aku tak begitu mengenal Indonesiaku, hanya sedikit pengetahuan
tentang Indonesia yg aku miliki. Kebudayaan-kebudayaan yg familiar saja yang
aku ketahui. Itupun aku pelajari ketika aku mengikuti lomba semangat
kebangsaan. Dari lomba itu, aku sangat bersyukur karena aku menjadi lebih memahami Indonesiaku. Selebihnya, aku
hanya mengikuti perkembangan. Aku mencintainya tetapi aku tak begitu mengenalnya,
aku mencintainya tapi aku tak memberi perhatian padanya..sampai aku berfikir
hendak menulis yang aku ketahui saja. Mungkin pepatah cinta itu buta berlaku
bagiku untuk Indonesia. Namun, aku harus terus mengenalnya. Memahaminya,
adalah suatu keharusan
bagiku. Bagaimana aku dapat mencintainya lebih tetapi aku tak mengenalnya
mendalam? Entahlah, yang aku tahu, aku menuangkan semua yang aku ketahui dalam
tulisan ini.
Aku dilahirkan di Negara
ini, negara yg konon katanya makmur, damai, dan aman. Sejak kecil aku dibesarkan di Dunia yang
menurutku indah, sangat indah.
Indonesia memiliki kurang
lebih 17500 pulau, yang mayoritas pulau-pulau itu tak berpenghuni. Hanya
pulau-pulau yang besar saja yang berpenghuni. Indonesia juga memiliki beragam
suku bangsa, adat isdiadat, tarian, alat musik, pakaian adat, bahkan rumah
adat. Keindahan Indonesia tak kalah dengan bangsa-bangsa lain. Ketika Paris
punya Eifel, Italia ada Pisa, dan Inggris ada Bigbang, Indonesia tak kalah,
Indonesia punya Monas, yang keindahannya tak kalah dengan mereka semua. Di
puncak Monas disematkan logam mulia yang bukan hanya segram dua gram, tetapi berkilo-kilo.
Ketika negara
lain memiliki jembatan kebanggaan negaranya, Indonesia juga punya jembatan Suramadu, ya walaupun
belum bisa disetarakan teknologinya, tetapi sebenarnya Indonesia bisa, bisa
melangkah lebih jauh dri itu. Indonesia memiliki satwa yang hanya ada di
Indonesia, yaitu komodo. Komodo juga dinominasikan sebagai salah satu warisan
budaya dunia oleh Unesco. Bahkan, sebelum itu Candi borobudur juga dinobatkan
sebagai 1 dari 7 keajaiban dunia. Sungguh prestasi alam yang sangat mengagumkan
bukan?
Bukan hanya itu, makanan
khas Indonesia pun dikatakan sebagai makanan terlezat di dunia, waaah,,walaupun
menurut lidah orang Indonesia biasa-biasa saja, namun
menurut lidah orang asing, makanan ini sungguh menggoda. Rendang namanya.
Dibuat dari olahan daging sapi dan rempah-rempah asli Indonesia, membuat
makanan ini digemari dari kalangan menengah sampai kalangan atas. Bukan hanya
rendang, nasi goreng yang biasa aku temui di depan rumah ketika malam hari
merasa kelaparan, yang menurut lidahku itu makanan biasa saja, bahkan ada yang
mengatakan makanan orang kalangan bawah, tetapi menurut lidah dunia, nasi
goreng itu istimewa! Sebuah kebanggaan muncul dalam benakku. Sate juga termasuk
makanan yang digemari lho, enak dan lezat, dan cocok untuk masyarakat kalangan
manapun.
Indonesia juga mempunyai
angklung dan batik. Di saat negara-negara lain menggilai genre musik pop, rock,
dan jazz,, indonesia punya dangdut. Jenis musik ini terdapat suara dang dan dut
ketika alat musiknya dipukul, itulah mngapa dinamakan dangdut.
Ketika negara lain bangga
dengan sutra, Indonesia juga patut bangga dengan songketnya. Kain yang indah
ini dibuat dengan cara tradisional. Motifnya bermacam-macam seperti halnya
batik. Bedanya dengan batik, songket tidak ditulis langsung
pada kainnya.
Sungguh, aku ingin lebih mengetahui tentang Indonesia ini, aku
menangis jika mengingatnya. Sekarang, Indonesiaku sedang babak belur.
Tubuhnya lebam sana-sini. Pakaiannya compang-camping,
seperti tak terurus. Indonesia sedang dihadapkan pada masalah besar. Para
pemuda yang seyogyanya jadi harapan bangsa malah bertindak layaknya manusia tak
berpendidikan. Tawuran dimana-mana, perang antar suku tak jua usai. Sebenarnya,apa yang
dipermasalahkan? Ketahuilah,kita ini satu,,,dahulu kita memperjuangkan Negara
ini, merebutnya dari tangan bangsa lain,
namun mengapa sekarang kita
dengan mudahnya memecah belah? Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun, dan
setelah itu 3,5 tahun oleh Jepang. Bayangkan perjuangan orang-orang terdahulu
yang memperjuangkan kemerdekaan. Mereka berjuang hanya dengan berbekal bambu
runcing. Sedangkan mereka ?? Mereka melawan balik Indonesia dengan senjata
laras panjang, meriam, bahkan dengan menggunakan politik adu domba. Politik adu
domba adalah sebuah politik yang sangat kejam. Sasaran mereka adalah para
penduduk Indonesia sendiri. Penduduk Indonesia diadu domba agar tidak dapat
bersatu. Pihak Belanda melakukan berbagai cara agar Indonesia tidak terlepas
dari genggaman. Sampai akhirnya banyak pemuda-pemuda Indonesia yang jenuh
dengan imperialisme Belanda. Mereka membentuk berbagai organisasi-organisasi
untuk mendidik para penduduk Indonesia agar tersadar bahwa Indonesia sebenarnya
sedang dijajah. Indonesia sedang diambil kekayaannya oleh pihak asing. Dan
kemudian muncullah berbagai organisasi kepemudaan. Diantaranya yaitu Budi
Utomo. Karena kebangkitan para pelajar itu, hingga pada tahun 1928 diadakan
Sumpah Pemuda. Pemuda-pemuda di berbagai pelosok mulai sadar, bahwa Indonesia
tidak boleh terus dijajah. Indonesia butuh pengakuan kemerdekaan, dan Indonesia
bukan milik Belanda, melainkan milik masyarakat Indonesia sendiri. Begitu
beratnya perjuangan para pemuda dahulu, hingga mencapai klimaksnya yaitu pada
tahun 1945. Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Bung Karno. Sosok bung
Karno sungguh dapat menjadi teladan bagi para pemuda zaman sekarang. Sampai
sekarang, sosoknya tak tergantikan. Namun, zaman sekarang ini model penjajahan
bukan hanya di segi fisik. Penjajahan sudah merambah ke berbagai bidang
kehidupan. Bahkan moral masyarakat Indonesia sedang dijajah. Pemudanya sedang
diuji. Sudah sepatutnyalah kita sadar dari sekarang, janganlah mudah menerima
kebudayaan bangsa lain tetapi melupakan kebudayaan sendiri. Ingatlah,
kebudayaan Indonesia digali dari nilai-nilai luhur budaya bangsa yang pastinya
sudah sesuai dengan masyarakat Indonesia. Semoga Indonesia tetap terkenal
dengan masyarakat dan penduduknya yang ramah-ramah, suasana yang aman, dan
tentram. Bukan Indonesia yang penuh dengan teroris, bukan.
Wahai para penerus bangsa,
jagalah indonesia kita.
Bagaimanapun, Indonesia adalah tanah tempat kita dilahirkan,
dibesarkan,
bahkan menopang ribuan mayat
penduduknya.
Kita lahir dan besar di Indonesia, dan sudah
seharusnyalah kita menjaga dan merawatnya, mencintai dan memahaminya, dan
berjuang membela agar Indonesia tidak kembali dijajah oleh bangsa lain, karena
penjajahan bukan hanya terlihat dari fisik, moral pun dapat dijajah. Mari kita
lindungi Indonesia kita, Indonesia tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tambahkan Komentarnya :)