Sabtu, 27 Juli 2013

Susahnya Menahan Amarah..

Susahnya Menahan Amarah..

Bismillahirrahmanirrahim........
Aku memarkir motorku sengaja di bawah naungan pohon, karena terik matahari yang menyengat siang itu. Untungnya, aku memakai pakaian tertutup yang membantu mendinginkan terik matahari langsung yang tidak menyehatkan.
Kulirik jam di hp, dan rasa-rasanya aku sudah setengah jam berdiri mematung. Aku mencari sesosok adikku yang meminta jemput kala itu. Rasanya lama sekali. Ditambah kondisiku dalam keadaan berpuasa.
Satu menit dua menit sampai setengah jam aku masih bersabar menunggunya, sambil mengucap istighfar berkali-kali karena rasanya syaitan sudah siap berperang di hadapanku. Aku bersusah payah menahan amarah, karena aku membenci menunggu. Apalagi, yang seharusnya menunggu itu adikku, yang minta jemput. Bukan aku, yang menjemputnya.
Aah, aku sudah tidak sabar, akhirnya kuputuskan untuk pergi ke rumah tanteku di dekat situ, dengan menarik gas dalam-dalam. Setelah beberapa menit sampai di depan rumah tanteku, ada message innocent dari adikku yang menanyakan dimana aku sekarang. Aku semakin jengkel saat itu, namun aku menarik nafas dalam-dalam, dan kembali ke sekolah adikku.
Beberapa saat setelah itu, kulihat adikku sudah stand by dan dengan enaknya dia menggerutu "lama bangeeet"
Aku menutup kalimat adikku dengan satu kalimat menyangkal bahwa aku sudah menunggunya setengah jam. Lalu aku diam dan berusaha menutupi rasa marahku, ya, karena aku sedang berpuasa, bukannya puasa itu wajib menahan hawa nafsu? Ya. Dalam hal ini nafsu amarah.
Namun aku sudah tak kuasa membendungnya, ketika sampai di rumah kulontarkan kalimat yang menasehati adikku agar tidak mengulangi perbuatannya, agar stand by ketika sudah meminta untuk dijemput, agar aku tidak perlu menunggunya lagi. Karena hal itu sudah dilakukannya bukan hanya sekali, namun berkali-kali. Dan, adikku yang keras kepala itu malah balik memberikan alasan, kenapa aku tidak sms dia terlebih dahulu kalau sudah sampai di sekolah. Ya. Aku tidak mengirimnya sms karena pulsaku habis (dalam hal genting ini pulsa itu dibutuhkan :D ). Akhirnya adikkupun diam.
Aku langsung pergi ke kamar dan menitikkan beberapa tetes air mata sebagai bentuk melelehnya amarahku. Aah aku sedang berpuasa, dan aku tidak boleh marah. Akhirnya kurebahkan badanku di kamar,dan menuliskan ini.
Memang,menahan amarah itu sangat sulit. Apalagi untuk orang sepertiku. Yang hanya bisa kulakukan yaitu menahannya dengan sekuat-kuatnya. Dalam hati sesak. Namun tidak bisa diungkapkan.
Benar kata Rasullullah,orang yang paling kuat itu bukan orang yang berotot besar, namun orang yang dapat menahan amarahnya. Seperti dalam hadist berikut :
Rasulullah Saw bersabda : “Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, yang artinya :
“Barangsiapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya”
HR Abu Dawud (no. 4777), at-Tirmidzi (no. 2021), Ibnu Majah (no. 4186) dan Ahmad (3/440), dinyatakan hasan oleh imam at-Tirmidzi dan syaikh al-Albani.

Nah buat temen-temen yang suka meminta jemput kepada teman atau saudara, sebaiknya ketika meminta jemput itu sudah stand by dan sudah siap agar yang menjemput tidak perlu menunggu lama lagi. Hal ini dapat mengakibatkan salah paham, dan dapat memantik amarah orang yang menjemput kita, apalagi jika orang tersebut tipe orang yang tidak suka menunggu. Jadi, kita juga perlu memahami karakter masing-masing orang, jangan maunya enak di kita sendiri aja.
Di bulan Ramadhan ini hendaknyalah kita menghindari diri dari amarah. Ini memang hal sepele, namun dapat merusak sempurnanya ibadah kita. Mungkin bukan karena menunggu, tetapi karena hal yang lain. Pintar-pintarlah dalam menahan amarah, jika kita sedang berdiri, kita dianjurkan untuk duduk, dan ketika kita duduk, kita dianjurkan untuk berbaring agar amarah kita bisa teredam, atau bisa juga dikatakan semakin mendekatkan posisi tubuh kita ke tanah. Bahkan bila perlu, mengambil air wudhu.

Berikut beberapa hadits tentang keutaman menahan marah : (diambil dari http://jalandakwahbersama.wordpress.com/2010/02/25/menahan-marah/ )
1.     Rasulullah Saw bersabda : “Orang kuat itu bukanlah yang menang dalam gulat tetapi orang kuat adalah yang mampu menahan nafsu amarahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2.    Dari Ibnu Mas’ud ra Rasulullah Saw bersabda : “Siapa yang dikatakan paling kuat diantara kalian? Sahabat menjawab : yaitu diantara kami yang paling kuat gulatnya. Beliau bersabda : “Bukan begitu, tetapi dia adalah yang paling kuat mengendalikan nafsunya ketika marah.” (HR. Muslim)
3.    Al Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Anas Al Juba’i , bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Barangsiapa yang mampu menahan marahnya padahal dia mampu menyalurkannya, maka Allah menyeru pada hari kiamat dari atas khalayak makhluk sampai disuruh memilih bidadari mana yang mereka mau.” (HR. Ahmad dengan sanad hasan)
4.    Al Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Tidaklah hamba meneguk tegukan yang lebih utama di sisi Allah Swt, dari meneguk kemarahan karena mengharap wajah Allah Swt.” (Hadits shahih riwayat Ahmad)
5.    Al Imam Abu Dawud rahimahullah mengeluarkan hadits secara makna dari shahabat Nabi, bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Tidaklah seorang hamba menahan kemarahan karena Allah Swt kecuali Allah Swt akan memenuhi baginya keamanan dan keimanan.” (HR. Abu Dawud dengan sanad Hasan)
6.    “Dari Abu Hurairah ra, bahwa seseorang berkata kepada Nabi Saw : berwasiatlah kepadaku. Beliau bersabda : “jangan menjadi seorang pemarah”. Kemudian diulang-ulang beberapa kali. Dan beliau bersabda : “janganlah menjadi orang pemarah” (HR. Bukhari) .

Itu ceritaku hari ini, jangan diulangi lagi ya adikku sayang J . Semoga Allah masih menilai ibadah puasaku, dan mengampuni ketidaksabaranku. Astaghfirullahaladzim..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tambahkan Komentarnya :)